They say pisces is a dreamer. Am I?
Hmm mungkin kata yang lebih cocok adalah berpikir lalu membayangkan. Dan saya adalah tipe orang yang seperti itu. Kalau baca buku, terutama novel, entah kenapa saya suka membayangkan settingnya, alur bicara tokoh, ekspresi muka, pakaian tokoh, tempat (yak udah lebay abis ini mah -.-). yaah intinya mah sebisa mungkin saya bayangkan gimana cerita dalam novel itu bisa berjalan. Setelah tamat, pikiran saya ga berhenti. Semakin bagus novel tersebut akan semakin saya pikirkan dan saya tilik lagi lebih dalam. Setelah itu saya bisa aja benar-benar terbawa dan akan memiliki ideologi baru karena pengaruh dari novel yang saya baca.
Contohnya adalah ketika saya baca novel Lukisan Hujan karangan Sitta Karina. It was a great great novel anyway. Dan setelah saya bacaa. Ya Allah aku ingin menjadi Sissy yang baik hati, lucu, pintar masak, dan punya pacar seorang Diaz Hanafiah, the most perfect boy in the world (if he ever exist) setelah Nabi Muhammad dan Nabi Yusuf, hehe.
Contoh lain yang bisa merubah ideologi saya adalah novel Beauty Case. Entah kenapa setelah baca cerita ini saya menganggap bahwa rasa tulus itu susah dicari apalagi di jaman sekarang. Contoh gamblangnya adalah, pasangan cowok ganteng banget dan cewek cantik banget. Apa mereka benar2 saling menyayangi dengan tulus-setulusnya? Mana yang timbul duluan ketertarikan fisik atau rasa sayang duluan? Jawabannya wallahu alam.
Begitu juga dengan nonton film. Walau jalan ceritanya sejelek, sedatar, senorak, dan selabil apapun kalau ada sepotong adegan atau beberapa dialog yang bisa menggetarkan (maaf ga dapat kata lain lagi) alam pikiran saya, bisa saya ingat-ingat terus.
Mau contoh lagi? Hmm tau film Biarkan Bintang Menari? kalau ga salah produksi tahun 2003. Filmnya ga terlalu bagus, hanya karena kakak saya yang main, Ladya Cheril, jadinya saya nonton deh hehe. Disitu ada satu potongan dialog yang kurang lebih isinya kyk gini:
Cewek 1 : Makanya kalau terbang jangan ketinggian. Kalau nanti jatuh, pasti sakit banget.
Cewek 2 : Tapi kalau ga tinggi, ga keliatan indahnya.
Cuma itu. Tapi entah kenapa perkataan tujuh tahun lalu itu jadi salah satu wisdom quote di benak saya hingga sekarang.
Kalau boleh curhat dikit, saya (sudah) merasakan rasanya terbang tinggi dan kemudian jatuh. Sakit sih.. tapi emang indah pas dilihat dari atas.
So, now I can say, Pisces is an analyzer.
No comments:
Post a Comment